Kali ini kita akan membahas sedikit mengenai salah satu distro linux yang sedang coba saya pelajari. Yaitu Arch Linux. Apa itu Arch Linux?

Arch Linux is an independently-developed i686/x86-64 community distribution, based on a rolling-release model and targeted at competent GNU/Linux users which offers large binary repositories and full-featured package management as well as a ports-like packaging system. Development focuses on a balance of minimalism, elegance, code correctness and modernity. Version 0.1 (Homer) was released March 11, 2002.

 

Jadi apa yang membedakan dan paling unik dari arch linux dibanding distro linux yang lain. Seperti uraian kutipan di atas, pengembangan arch linux di fokuskan pada keseimbangan dari desain yang elegan, minimalis, dan modern. Jadi mungkin di bayangan kalian arch linux merupakan distro yang menawarkan GNU yang desainnya melebihi windows. Dan sayapun berpikiran demikian pada awal menggeluti distro ini. Prinsip desain di balik Arch ditujukan untuk menjaganya agar tetap sederhana. 'Sederhana', dalam konteks ini, berarti 'tanpa tambahan yang tidak perlu, modifikasi, atau komplikasi'. Singkatnya, sebuah pendekatan yang elegan, minimalis.

Tapi setelah benar-benar mencoba dan mencari sedikit review mengenai distro ini, yang saya dapatkan benar-benar bertolak belakang dari bayangan pertama bahwa distro ini akan mudah dan simple. Karena pada instalasi awal dari arch linux kita dihadapkan pada sebuah operating system tanpa GNU. Yang artinya, semua perintah dijalankan secara tekstual basis.

Jadi dimana letak sederhana dan minimalisnya? Sebelum kita jawab pertanyaan ini maka kita coba lihat apa sesungguhnya nilai tambah yang ingin ditonjolkan oleh kebanyakan fans arch linux.

Nilai Plus Arch Linux:

  • Mengusung filosofi dan desain yang sederhana.
  • Semua paket dikompilasi untuk arsitektur mesin i686 dan x86_64.
  • Skrip Init bergaya BSD, menyajikan konfigurasi berkas yang terpusat.
  • mkinitcpio: sebuah kreator initramfs yang sederhana dan dinamis.
  • Pacman Manajemen Paket sangat ringan dan gegas, dengan pemakaian memori yang minimal.
  • The Arch Build System: sebuah sistem pembentukan paket menyerupai sistem ports, menyediakan framework sederhana untuk membuat paket Arch yang bisa di-install dari kode sumber.
  • The Arch User Repository (AUR): menawarkan lebih dari ribuan kontribusi build scripts dari penggunanya dan memberikan kesempatan bagi Anda untuk ikut berkontribusi.

Jadi sederhana disini tidak dapat diartikan seperti penggunaan windows yang mulai dari instalasi sampai pada penggunaan sangat sederhana, linux zealots sering menyebutnya kebodohan "next-next-finish". Sederhana disini lebih kepada penggunaan setelah semua paket program yang kita gunakan sudah diinstalasi. Di arch linux, kita memilih sendiri semua program yang akan dijalankan, mulai dari desktop environment, window management, file management, dan lain-lain. Di awal anda hanya dibekali pacman sebagai modal menjalankan OS ini (selain program kernel dan sinkronisasi hardware lain tentunya.

Sehinggga ketika anda memasang Arch Linux pada komputer anda, anda harus menginstall lagi semua yang dibutuhkan untuk mendapatkan GUI sesuai yang anda inginkan, dan sesuai keperluan anda. Jadi apa keunggulan dari kebebasan memilih GUI ini, dengan hal ini anda membuat sebuah OS yang benar-benar bisa saja berbeda dari orang lain karena memang kebutuhan dan selera yang berbeda, dan OS anda bisa benar-benar ringan karena memang amat sedikit aplikasi yang tidak anda butuhkan yang berjalan di OS ini.

Mungkin itu dulu sekilas mengenai apa itu Arch Linux, karena saya sendiri belum benar-benar memasang OS ini di komputer, hanya mencoba dari Virtual PC. Petunjuk instalasi dan aplikasi yang mungkin dibutuhkan akan kita bahas di artikel selanjutnya. Jadi silahkan di subscribe jika anda tertarik dengan konten web saya dan tertarik belajar linux. :D