Istiliah Cloud Computing akhir-akhir ini sering kita dengar atau baca di berbagai media berkaitan dengan teknologi. Cloud Computing dianggap sebagai solusi bagi teknologi yang membutuhkan tingkat availability tinggi, membutuhkan resource yang besar, dan efisien dalam penggunaannya. Ada banyak pilihan dalam skema bisnis Cloud Computing yang terkadang membuat kita bingung dalam memilih solusi mana yang terbaik untuk bisnis kita. Untuk itu tulisan ini akan mencoba membedah skema-skema bisnis dalam layanan Cloud Computing dan contoh penerapannya.

Definisi Cloud Computing

Secara sederhana Cloud Computing  atau dalam bahasa indonesia kita sebut sebagai Komputasi Awan adalah layanan komputasi yang diberikan dalam bentuk server, storage, database, jaringan, perangkat lunak, analisis, intelegence dan lain-lain melalui internet (awan) untuk memberikan inovasi yang lebih cepat, resource yang lebih fleksibel dan sesuai skala ekonomi yang diinginkan pengguna. Dalam komputasi awan, anda biasanya hanya perlu membayar layanan yang anda gunakan. 

Hal yang membuat komputasi awan menjadi marak akhir-akhir ini adalah dengan adanya slogan  yang sering didengungkan oleh penyedia layanan cloud yaitu"serahkan pada ahlinya". Provider Cloud Computing telah menyediakan layanan yang sudah merupakan best practice dengan uptime terbaik, sehingga kita hanya perlu melakukan upaya sesuai dengan yang kita butuhkan. Sebagai contoh kasus, investasi pada Data Center merupakan investasi yang membutuhkan biaya yang besar, dengan komputasi awan anda hanya perlu investasi pada kebutuhan saat ini saja. Jika anda butuh penambahan resource maka anda dapat dengan mudah menambahkan di tengah layanan, dan nilai tambahnya adalah anda tidak perlu berkutat pada setup, instalasi, pengamanan server, listrik, pendingin, tempat, dan tentunya sumber daya manusia (yang menurut saya merupakan investasi yang paling mahal) untuk infrastruktur tersebut. 

Secara garis besar layanan Komputasi awan terbagi atas IaaS, PaaS dan SaaS. Namun dalam tulisan ini saya juga akan menambahkan beberapa istilah layanan yang sangat mungkin anda temui dalam dunia komputasi awan.

Infrastructure as a Service (IaaS)

IaaS adalah model komputasi awan dimana penyedia layanan memberikan jasa organisasi infrastruktur seperti server, hardware jaringan, dan data storage yang dapat digunakan oleh konsumen. Secara ringkas IaaS merupakan bentuk penyewaan server dan jaringannya. Tidak jarang server-server ini juga terhubung secara fisik satu-sama-lain dalam suatu region sehingga tidak selalu butuh IP Publik.

Contoh bentuk layanan ini adalah Elastic Computing (EC2), S3 (Simple Storage Service) pada AWS, Google Cloud Computing pada Google Cloud, dan Cloud Server pada Azure. Dengan menggunakan layanan IaaS maka anda tidak perlu memikirkan infrstruktur, namun tetap harus melakukan instalasi, setup, dan pengamanan software secara mandiri.

Platform as a Service (PaaS)

PaaS adalah model komputasi awan yang didesain untuk memberikan developer sebuah platform yang memungkinkan mereka untuk membuat dan mengembangkan aplikasi baru di atasnya. Contoh dari PaaS adalah layanan Elastic Beanstalk pada AWS, CDNs, Load Balancing, dan Continous Integration/Continous Development.

Contohnya adalah AWS Elastic Beanstalk, Windows Azure, Heroku, Force.com, Google App Engine, Apache Stratos, OpenShift. Dalam model PaaS developer masih harus mengembangkan hal lain seperti membangun setup aplikasi dan database serta backend dan frontend aplikasi.

Backend as a Service (BaaS)

BaaS adalah model komputasi awan yang memberikan layanan backend service. Layanan ini tidak terlalu banyak karena bentuk layanannya tidak terlalu umum. Contoh dari BaaS antara lain Google Firebase (yang dapat dikatakan sebagai PaaS namun juga dapat digunakan sebagai BaaS karena bisa digunakan langsung sebagai API), dan EasyDataManager. Kedua layanan tersebut merupakan layanan Database yang dapat digunakan langsung sebagai Backend API.

Data Recovery as  a Service (DRaaS)

DRaaS adalah model komputasi yang didesain untuk membantu organisasi dalam menghadapi konsekuensi destruktif dari bencana alam maupun serangan cyber yang dapat merusak layanan aplikasi dan data perusahaaan. Dengan DRaaS perusahaan dapat langsung memiliki layanan recovery layanan secara cepat dengan resource yang digunakan seefisien mungkin.

Software as a Service (SaaS)

SaaS adalah model layanan komputasi awan yang ada dalam bentuk aplikasi siap pakai. Dengan SaaS maka mulai dari infrastruktur, platform, backend, aplikasi, dan DRaaS dikembangkan oleh penyedia layanan. Dengan begitu pengguna tidak perlu dipusingkan menyiapkan hal tersebut, termasuk penyiapan SDM untuk penyusunan aplikasi dan maintenance infrastruktur aplikasi. 

Contoh dari layanan ini yaitu Slack (slack.com) yang menyediakan chat service, Dropbox/Google Drive/OneDrive, serta Bosstan (bosstan.id) yang menyediakan aplikasi pengelolaan keuangan sekolah dan puskesmas.


Analogi dari setiap layanan tersebut dapat dihubungkan seperti kita menggunakan mobil (walaupun tidak secara persis) seperti gambar di atas. Bagaimana? Sudah tertarik menggunakan komputasi awan? Demikian informasi mengenai skema bisnis Cloud Computing. Semoga bermanfaat dan Happy Coding!


Sumber:

https://azure.microsoft.com/en-in/overview/what-is-cloud-computing/ 

https://medium.com/@benwang_2362/the-difference-between-iaas-paas-baas-and-saas-91133d728917 

https://www.serversaustralia.com.au/blog/iaas-vs-draas-vs-paas-what-is-right-for-your-organisation/