Oke kali ini saya akan berbagi review dari saya mengenai salah satu Windows Tablet dari lenovo yang berkategori tablet hibryd. Kenapa saya merasa membutuhkan ini, karena kebutuhan coding yang semakin intens dan agar tidak perlu membawa laptop yang lebih besar ketika harus mobile baik ke luar kota, maupun sekadar ke kampus. Untuk kebutuhan tersebut, tablet android bukanlah pilihan untuk saya, maka saya memilih tablet windows dari lenovo ini dengan pertimbangan harga yang lebih murah dan tentunya mudah dikostumasi (mengingat dalam beberapa review yang saya lihat tablet ini bisa diinstall linux dengan mudah). Tablet ini saya beli pada pertengahan November 2015 dengan harga Rp 6juta di salah satu retailer Lenovo di Poins Square Lebak Bulus. Tapi karena satu hal lain hal reviewnya baru bisa saya buat sekarang.
Unpack
Pertama kali membuka kotak yang menjurus ke kotak ponsel dibandingkan laptop. Lonovo yoga tablet 2 Windows berisi satu paket tablet+keyboard ditambah charger berukuran mini seukuran charger tablet biasa. Kebetulan saat membeli tablet/laptop ini saya juga mendapat sleeve untuk tablet ini.
Design
Hal yang menarik dari Lenovo yoga tablet 2 Windows adalah desain yang agak berbeda dari biasa. Posisi batre yang besar disalah satu sisi membuat memegang yoga tablet 2 seperti memegang koran yang biasanya disediakan di hotel atau perkantoran
Tablet ini dapat dibuat posisi berdiri layaknya laptop biasa, dipegang layaknya tablet, dan satu posisi lagi yang unik adalah digantung. Entah apa fungsi sebenarnya menggantung tablet ini, mungkin ide ini keluar untuk memposisikan tablet ini sebagai jam dinding kali ya.
Tablet ini dilengkapi dengan layar 10 inch, dan keyboard bluetooth. Keyboard dan tablet terhubung oleh magnet yang terdapat pada dudukan tablet, namun posisinya tidak stabil dan sangat muda terlepas.
Pada tablet sendiri terdapat slot untuk menambahkan miniSDCard dan mini SIMCard pada bagian belakang tablet. Tablet ini juga dilengkapi dengan kamera pada bagian depan dengan ukuran 1,6 MP dan kamera belakang 8 MP. Sejauh ini kamera belakang tidak memberikan hasil yang baik karena hasil foto seolah tidak berfokus, tidak blur tapi saya merasa ada yang salah dan kurang pas dengan hasil fotonya.
Semua bagian tablet terbuat dari plastik kecuali bagian stand dan battre. Dan entah kenapa setiap saya menggunakan produk lenovo ada kesan ringkih di bagian belakang tablet ini. Bagian belakang tidak terlihat compact karena saat ditekan bagian belakan sedikit turun ke bawah. Tapi sejauh ini belum ada guncangan atau kerusakan berarti walau sudah berkali-kali tablet ini ditimpa buku-buku berat di atasnya.
Software
Seperti spek di atas, tablet ini dilengkapi windows 8.1 core edition. Begitu sampai saya langsung melakukan upgrade ke windows 10 yang dapat dilakukan gratis. Proses update sendiri cukup mudah dengan ketersediaan driver yang mencukupi. Hanya saja saya perlu menginstall kembali driver chipset untuk windows 10 agar location dapat bekerja pada sistem operasi yang baru.
Hal minus dari tablet ini (tidak tahu persis apakah karena upgrade atau memang hardware fault) adalah konektivitas celullar yang sering mati dan hilang begitu tablet masuk ke mode sleep. Untuk bisa menggunakan lagi data selular saya harus beberapa kali melakukan restart windows agar adapter celullar kembali muncul. Sampai saat ini belum ditemukan solusi untuk masalah ini.
Selain windows, yoga tablet 2 juga hadir dengan 1 year free subscription untuk Office 365. Lumayan untuk digunakan untuk kebutuhan Microsoft Office dan tidak perlu beli subscription lagi. Hal menguntungkan dari Office 365 adalah selalu up-to-date dan paket yang diberikan lengkap (Microsoft Office pembelian biasa tidak menyertakan microsoft acces dalam paketnya).
Performa
Oke bicara mengenai performa sangat bergantung dengan kebutuhan awal. Untuk kebutuhan komputasi saya yang berputar pada coding, membuka powerpoint, word dan excel masih bisa dilayani dengan baik oleh yoga tablet 2. Masalah terjadi ketika membuka excel dengan jumlah row yang lebih dari 500.000 sangat terasa berat. Performa menurun juga terjadi saat melakukan presentasi dengan project menggunakan extends, sepertinya jika ingin presentasi dengan mini HDMI tablet ini lebih direkomendasikan menggunakan metode duplicate agar tidak berat.
Untuk baterai sendiri sangat tahan lama. Untuk penggunaan sehari-hari selama kuliah, saya biasanya baru melakukan charger setelah 3 hari penggunaan. Hal yang tidak mungkin saya temukan dari notebook bahkan dari ponsel saya sekalipun.
PROS |
CONS |
|
|