Padahal pada tulisan sebelumnya saya buat tulisan bahwa saya tidak akan menulis sampai minggu depan. Tapi berhubung dan dihubung ada Blog Competition maka mau tidak mau saya ngintip dikit ke blog untuk posting tulisan ini. Setidaknya memenuhi syarat bahwa tulisannya udah di posting di Blog. Bingung juga dengan tema dan syaratnya. Temanya terlalu menganggap mahasiswa cemen, terus syarat bikinin backlink buat website mahasiswa stan itu loh! Grrr.....
Dan judul dari Tulisan ini Saya nobatkan "You're Either With Us or Against Us" Tulisan kita mulai...
Mahasiswa adalah Agent of Change! Itu kata banyak mahasiswa. Tapi bagi saya pribadi, Mahasiswa juga manusia. Manusia yang sudah lepas masa Sekolahnya, namun masih tetap belajar untuk memasuki masa kerja. Kalau banyak aktivis bilang Mahasiswa punya tugas utama sebagai penyambung suara rakyat, bagi Saya Mahasiswa adalah rakyat. Yang punya tugas utama dari orang tua yaitu dapat memperoleh ilmu dari kegiatan perkuliahan yang dilewatinya.
Jadi kenapa tema dari Blog Competition ini harus “Mahasiswa mampu beropini di koran” ? Ada apa dengan mahasiswa sampai dianggap tidak mampu beropini di koran? Apa Mahasiswa berbeda dengan masyarakat lainnya sehingga tidak layak dan tidak mampu beropini di Koran? Sedangkan Masyarakat yang sudah berkarir/bekerja/alumni lebih layak untuk beropini di Koran?
Sekarang coba kita lihat apa sih perbedaan mendasar antara Mahasiswa dan mereka yang sudah melewati masa Mahasiswa? Dari segi Ilmu saya rasa tidak akan berbeda terlalu jauh? (Jauh kok, g papalah... Dibanding anak SMA g jauh-jauh amat kok J ) Jadi apa perbedaan paling mendasar. Jawaban dari saya adalah Idealisme. (kok jawabannya dari ente? Referensinya mana??? Y bisa-bisa gw dong, tulisan juga tulisan gw!)
Saat menjadi mahasiswa, idealisme yang kita punya masih sangat luhur. Dan sebagian besar mahasiswa sudah pasti bisa membedakan setidaknya mana yang benar dan mana yang salah, bukan sekadar mana yang baik dan mana yang buruk. Dan integritas itu masih tertanam dengan baik. Karena apa? Karena Mahasiswa belum ditarik oleh berbagai kepentingan.
Berbeda halnya dengan kakak-kakak kita yang sudah alumni, yang sudah berkeluarga, yang sudah punya jabatan tinggi, idealismenya tentunya berbeda dengan mereka ketika pada masa kuliah. Ada yang masih memegang teguh idealismenya pada saat kuliah, tetapi lebih banyak dari mereka yang idealismenya sedikit-demi-sedikit berkurang bahkan pudar karena berbagai kepentingan dan beban hidup yang mereka peroleh seiring waktu berjalan.
Jadi apa yang bakal membuat perbedaan antara tulisan di Koran seorang Mahasiswa dan Alumni? Sesuai dengan judul yang saya buat, you are either with us or against us. Kata ini banyak dipakai dalam kaitan sebenarnya tidak memberikan pilihan kepada lawan bicara untuk mau tidak mau mengikuti kita. Sebuah kata persuasif yang dalam makna memberikan pilihan, tapi dalam kenyataannya lebih cenderung tidak memberikan pilihan. (ribet amat y penjelasannya, Baca selengkapnya gugling aja y J)
Bagi mereka yang sudah bekerja, baik itu dipemerintahan atau swasta, atau memiliki usaha sendiri (swasta juga y namanya?) sudah ditarik berbagai kepentingan, sehingga apa yang mereka sampaikan akan sangat bergantung dengan kepentingan yang menarik mereka. Sebagai contoh Pegawai di Kejaksaan, atau Kementrian lainnya, setiap tulisannya baik itu di situs pribadi apalagi di media cetak Koran tentunya akan sangat diikat oleh kode etik profesi maupun kepentingan orang-orang yang ada di bawah dan di atasnya. Tidak ada kebebasan sebebas-bebasnya yang mereka miliki. Atau contoh lain mereka yang bekerja di sektor swasta atau jurnalis sekalipun, tulisannya tetap ditarik oleh berbagai kepentingan. Sebut saja sebuah Televisi Swasta yang dimiliki oleh Politisi, setiap berita yang ditulis ataupun dipublish jurnalisnya biasanya akan sangat berkaitan dengan kepentingan pimpinannya. You’re either wiht us or against us! Kalau kamu mau macam-macam silahkan keluar.
Berbeda halnya dengan Mahasiswa. Mahasiswa relatif belum terbelenggu oleh banyak ikatan kepentingan. Mahasiswa dapat lebih netral dan bebas dalam mengeluarkan opini, terutama opini di media massa. Ketika ada pihak yang mengatakan pada mahasiswa terkait tulisannya You’re either with us or against us! Maka kata itu benar-benar menjadi pilihan bagi mahasiswa, bukan sebuah dilema. Ketika misalnya tulisan opini mahasiswa yang mengkritisi pemerintahan, di sini seorang Mahasiswa dapat benar-benar memposisikan diri sebagai oposisi yang tidak setuju dengan pemerintahan. Sekalipun sedikit banyak tarikan kepentingan itu ada, namun dalam hal ini mahasiswa mendapat posisi yang lebih bebas dalam mengeluarkan opininya.
Oleh sebab itu wahai para Mahasiswa.... Mumpung Kita masih punya posisi mahasiswa, mumpung kita masih belum ditarik oleh berbagai kepentingan yang akan membelenggu hati nurani kita, ayo suarakan opinimu di media apapun. Baik itu media Cetak, ataupun elektronik. Dan berhubung Tema yang dibahas adalah koran, dan menurut saya koran tetap masih menjadi medium penyampaian pendapat yang paling efektif dalam penyebarannya saat ini, maka ayo beramai-ramai sampaikan opinimu di Koran.